Melihat Performa Penjualan DFSK Di Indonesia


Memasuki bulan Desember ini, DFSK sudah memasuki bulan ketujuh dalam bermain di pasar otomotif Tanah Air. Bermodalkan Glory 580 sebagai kendaraan penumpangnya, bagaimana performa penjualan dari DFSK di Indonesia? Apakah banyak peminatnya atau malah kurang peminatnya? Yuk kita lihat bersama-sama.

Memulai penjualannya pada bulan Mei sampai Gaikindo merilis data bulan November, total penjualannya kurang memuaskan dimana hanya tercatat 554 unit Glory 580 yang mampu mereka jual. Jika dirincikan, varian yang terjual adalah 1.5 L CVT sebanyak 286 unit, 1.5 L MT sebanyak 18 unit, 1.5 C CVT sebanyak 84 unit, dan 1.8 C MT sebanyak 166 unit.


Penjualan tersebut jelas kalah dari lawan senegaranya, Wuling yang pada 7 bulan pertamanya mampu meraih penjualan sebanyak 5.797 unit kendaraan. Padahal jika dilihat, promosi DFSK sudah cukup baik dengan menggaet Agnez Mo sebagai brand ambassador, fasilitas perakitannya berada di  dalam negeri (Cikande - Banten), dan juga jaminan garansi yang ditawarkan selama 7 tahun cukup menggiurkan.

Mungkin alasan kurangnya performa penjualan DFSK adalah selain sedikitnya model yang ditawarkan, purna jual dari DFSK juga belum teruji seperti pabrikan lain. Sehingga konsumen masih enggan dan ragu untuk memilih DFSK.

Menjalankan strategi baru
Untuk mencegah kurangnya performa penjualan, DFSK baru saja meresmikan penjualan fleet untuk Glory 580. Diresmikan pada 8 Desember kemarin, kini Glory 580 dapat dibeli dalam jumlah yang banyak oleh perusahaan dan sebagainya. Bagaimana menurut anda, apa yang harus DFSK lakukan agar tetap bertahan di pasar otomotif Tanah Air? (TCI)


Comments

Popular News